Cinta Tak Seindah Syair Pujangga

Semoga, sayap patahku
cukup menghangatkan pangeran hati
Yang melambungkan bahagiaku,
meneduhkan di saat diri telah merapuh

Kini kumengerti arti penantian
memahami makna gelombang sebelum daratan

saat ksatria kejora memanah mendung di angkasa
derai tawaku menjadi bintang di langit terang
binar mataku cahaya di jiwanya
dia labuhan hatiku

my friend

my friend

Rabu, 31 Desember 2008

Cinta Tak Seindah Syair Pujangga



Cinta tak seindah syair lagu para pujangga.

Mereka boleh saja merasa mewakili hakikat cinta dengan kasidah kata-kata.

Tapi faktanya, banyak pujangga yang gagal merajut cinta.

Tidak sedikit isteri para pujangga tak menemukan bukti cinta kekasihnya

Bagi sang isteri, kisah cinta sang pujangga hanyalah utopia

Tak ada dalam realita

Di atas panggung, para pujangga boleh saja menjadi dewa, lihai dengan permainan kata,

Namun, di rumah cinta tak semudah bicara.

Di atas pentas, cinta seperti selembut sutera, dan bahagia semata-mata

Realitasnya, cinta dewasa oleh penderitaan dan luka.

Tak heran banyak pujangga gagal berkeluarga.

Lembut, aduhai dan mempesona, kata-kata cinta membius fans sampai gila.

Para pujanggapun dibuat gila hingga abai keluarga, lalu talak tiga

Coba dengarkan lirik para pujangga cinta:



Aku akan menjadi bintang-bintangmu

Aku akan menjadi malam-malammu

Akan menjadi mimpi-mimpimu

Dan selimuti hatimu yang beku

Dan menghapus rasa rindumu yang pilu



Katakan itu pada isterimu, duhai pujangga

Kekasih yang karena-Nya, kau selimuti hatinya

Yang cintanya tak hanya syahwat dan kemolekan saja

Yang cintanya adalah saksi baik-buruknya para pria

Yang cintanya pakaian penutup aib dan luka jiwa

Dengarkan Tuhanmu berkata:



Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat. Tidakkah kamu melihat bahwasanya mereka mengembara di tiap-tiap lembah , dan bahwasanya mereka suka mengatakan apa yang mereka sendiri tidak mengerjakan?, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh dan banyak menyebut Allah dan mendapat kemenangan sesudah menderita kezaliman. Dan orang-orang yang zalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali.